Bayi dengan selera sastra dari rahim

Tidak diragukan lagi, janin dalam rahim menerima rangsangan multipel, terutama pada kehamilan terakhir. Dan meskipun dia akan pernah lahir ketika dia sepenuhnya mengembangkan indera dan kecerdasannya, sudah di dalam kandungan bayi dapat memiliki selera sastra khususnya.

Kami akan menjelaskan hal ini yang tidak ada hubungannya dengan bayi berbakat tetapi dengan apa yang bayi kami dengar dari rahim, sebelum lahir, satu lagi cara untuk berkomunikasi dengan bayi selama kehamilan. Apakah sastra atau musik yang mereka dengar ketika mereka belum lahir, suara-suara ini tidak secara substansial mempengaruhi kecerdasan anak-anak kecil, tetapi bagaimanapun mereka menentukan preferensi mereka.

Artinya, kita dapat menandai selera estetika masa depan anak kita, setidaknya pada usia dini (mungkin pada masa remaja, tahap revolusioner dalam perkembangan manusia, hanya ada sedikit yang tersisa dari cita rasa pertama ini).

Psikolog Anthony DeCasper dan Melanie Spence bertanya kepada wanita hamil bahwa, selama trimester terakhir kehamilan, bacalah satu bagian dari berbagai karya sastra dengan lantang setiap hari selama tiga menit.

Karya-karya yang dimaksud adalah: "Kucing dalam Topi" oleh Dr. Theodor Seuss Geisel, atau "Raja, Tikus, dan Keju" oleh Nancy dan Eric Gurney.

Diperiksa hanya satu atau dua hari setelah kelahiran, bayi-bayi yang telah mendengar Seuss di dalam rahim lebih menyukai Seuss, dan mereka yang pernah mendengar "Sang Raja" lebih menyukai pekerjaan ini, bahkan ketika itu adalah orang lain selain ibu yang membaca cerita

Ini menunjukkan itu bayi-bayi sudah tahu terlebih dahulu irama khas dari kedua karya itu (misalnya, yang Seuss dengan berima) dan mereka suka mengenalinya, sebagai orang yang melihat wajah yang akrab dan menghibur dirinya dengan itu, daripada wajah orang asing.

Ini tidak diragukan lagi terkait dengan penelitian yang kami sebutkan beberapa waktu lalu yang menunjukkan bagaimana bayi sudah dwibahasa dari rahim karena mereka mengenali dua bahasa berbeda yang mereka gunakan.

Karena itu, anak-anak masa depan kita tidak akan lebih pintar jika kita membacakan cerita, tetapi ya kami sudah dapat mempengaruhi selera sastra Anda dari dalam rahim, setidaknya pada tahap pertama hidupnya. Bukannya itu terlalu penting, karena Anda akan punya waktu untuk membaca apa yang Anda sukai nanti, dan yang benar-benar penting adalah Anda mengenali suara-suara yang akrab (lebih dari gaya sastra atau ritme) dan bahwa kami berkomunikasi dengannya.

Video: Buku Cerita Anak Yang Bisa Berubah Menjadi Pohon (Mungkin 2024).