Dapur adalah salah satu bagian dari rumah, bersama dengan kamar mandi, yang merupakan risiko terbesar bagi anak-anak. Ini menghasilkan 70 persen kecelakaan yang terjadi di rumah.
Kecelakaan rumah tangga adalah penyebab pertama kematian bayi, jadi tindakan pencegahan apa pun hanya sedikit agar anak-anak kita aman di rumah. Jika kita mengambil langkah-langkah yang tepat, sebagian besar bisa dihindari.
Kita harus dengan seribu mata ketika ada anak-anak di dapur dan kita harus selalu memperhitungkan beberapa Kiat keselamatan anak untuk menghindari kecelakaan di dapur.
Jangan pernah meninggalkan anak sendirian di dapur, apalagi jika oven menyala.
Simpan barang pembersih di tempat tinggi dan jika mungkin dengan pintu yang terkunci. Jangan menyimpannya di bawah bak cuci dan jangan letakkan produk berbahaya di wadah makanan.
Pasang tutup pengaman di atas sumbat.
Simpan pisau, gunting, korek api, korek api, kantong plastik, tusuk sate, atau elemen berbahaya lainnya dari jangkauan anak-anak. Jauh dari jangkauan berarti mereka tidak dapat menjangkau mereka jika mereka naik ke atas bangku atau kursi.
Jangan pernah meninggalkan panci atau panci panas atau berat di dekat tepi meja.
Tempat sampah harus berada di luar jangkauan anak-anak di tempat di mana mereka tidak dapat membukanya.
Gunakan api di bagian belakang meja dan selalu putar pegangan panci dan pot ke dalam untuk menghindari mencapai mereka.
Jika dapur itu gas, tutup selalu stopcock gas setelah memasak.
Tempatkan pemblokir pintu dan laci untuk mencegah anak membukanya.
Cabut peralatan saat tidak digunakan. Blender, crusher, pemanggang roti, pembuat kopi, juicer ... salah satu dari perangkat ini dapat menyebabkan kecelakaan serius jika anak menyalakannya tanpa pengawasan.
Saat menyajikan makanan, letakkan mangkuk panas di tengah-tengah meja, di mana anak tidak dapat mencapainya, dan jika dapat tiba langsung, jangan letakkan di atas meja.
Jangan pernah meninggalkan bayi di lantai dapur atau memeluknya saat Anda memasak.