Penarikan hak asuh orang tua Muslim karena risiko ablasi kepada anak perempuan mereka

Melalui Menéame kita telah mengetahui sebuah kisah yang pastinya di negara lain tidak akan berdampak karena kepercayaan dan kebiasaan mereka. Namun, fakta seperti itu di Spanyol (dan di banyak negara lain) tidak dapat diabaikan, karena ini bukan tentang menghormati budaya lain, tetapi tentang menghormati hak kondisi feminin.

Rupanya, orang tua dari keluarga Muslim yang tinggal di Premià de Dalt, sebuah kota di provinsi Barcelona, ​​bermaksud melakukan ablasi terhadap klitoris yang dilakukan pada anak perempuan mereka yang berusia 6 dan 13 tahun. Berkat kecurigaan layanan sosial balai kota kota ini dan keluhan selanjutnya di pengadilan, hak asuh anak perempuan kepada orang tua telah ditarik sementara.

Orang tua sekarang menolak prosedur ini, tetapi kami percaya bahwa pada prinsipnya mereka memiliki niat itu walaupun setelah apa yang terjadi, mereka telah berhenti. Situasi ini membuka perdebatan, haruskah tradisi dan kebiasaan negara-negara lain yang dibawa ke negara kita dihormati, ini kadang-kadang merupakan penyimpangan bagi kita? Kami percaya bahwa tidak, ini bukan tentang rasa hormat, sebenarnya cara berproses ini merupakan penghinaan terhadap kondisi feminin dan perilaku total macho, di sini dan di negara mana pun.

Ingat bahwa ablasi klitoris terdiri dari pengangkatan pembedahannya, itu adalah mutilasi alat kelamin wanita yang terkait terutama dengan alasan agama dan budaya. Untungnya, praktik ini dilarang di banyak negara dan tidak ada gunanya untuk berdebat alasan agama.

Kami membuat pengamatan yang sangat aneh tentang fakta ini, doktrin Muslim mengatakan apa-apa tentang jenis mutilasi ini dan asal-usulnya dan asal-usulnya tidak pasti, jadi mengapa alasan agama diperdebatkan ?, benar-benar macho kita katakan.