ASI dan kecerdasan bayi, data baru

Beberapa waktu lalu saya berbicara tentang berbagai versi yang ada di sekitar menyusui dan pengaruhnya terhadap kecerdasan bayi.

Secara khusus, saya mencoba menjelaskan melalui data beberapa penelitian tentang subjek tersebut jika bayi yang disusui lebih pintar dari yang tidak.

Telah diperlihatkan bahwa ASI merangsang perkembangan otak, meskipun tidak ada bukti konklusif untuk menunjukkan bahwa IQ meningkat, namun, menurut saya, menjadi cerdas melampaui koefisien.

Namun, sebuah studi baru yang dilakukan di Amerika Serikat oleh para ilmuwan di Universitas Yale menunjukkan bahwa kecerdasan memang meningkat tetapi hanya pada anak-anak tertentu, mereka yang memiliki varian genetik yang disebut FADS2, gen yang bertanggung jawab untuk mengendalikan asam lemak yang menyebabkan Bayi dapat memanfaatkan ASI dengan lebih baik dan mendorong perkembangan otak yang terkait dengan IQ yang lebih tinggi.

Artinya, anak-anak yang tidak memiliki variasi genetik ini walaupun mereka disusui tidak memiliki keunggulan intelektual dibandingkan yang lain.

Kuncinya adalah asam lemak tak jenuh yang ada dalam ASI, tetapi tidak dalam ASI atau susu formula bayi, dan bahwa meskipun mereka ingin ditiru mereka tidak sama.

Jenis asam lemak ini memiliki enzim yang membantu meningkatkan neurotransmisi dan perkembangan neuron meningkatkan perkembangan intelektual.

Pertanyaan, lebih pintar dengan ASI atau tidak? Meskipun ada penelitian yang terus-menerus membantah yang sebelumnya, seperti yang saya katakan sebelumnya, saya tidak percaya bahwa ada ibu yang menyusui anaknya hanya berpikir untuk meningkatkan IQ-nya, dan jika demikian, tidak mengerti apa-apa tentang menyusui.

Jika kita melakukannya, itu adalah untuk memberi bayi manfaat emosional, nutrisi, dan imunisasi yang luar biasa dan tak terhitung yang dibawanya, dan jika ternyata anak kita adalah pembawa gen itu dan meningkatkan perkembangan otaknya, bahkan lebih baik.

Video: Lunch Talk: Asi Eksklusif Vs Susu Formula #4 (Juli 2024).