Perang para ibu yang absurd: mari kita berhenti menilai bagaimana masing-masing membesarkan anak-anaknya

Ada banyak hal yang menyatukan kita sebagai ibu, tetapi kita biasanya fokus pada hal-hal yang memisahkan kita dan membedakan kita. Kami menilai. Meskipun kami tidak memiliki niat dan menjadi liberal, kami biasanya menilai siapa yang tidak membesarkan anak-anak mereka seperti kami.

Bahwa jika dia memberikan botol, bahwa jika dia meninggalkannya di kamar bayi di empat bulan, bahwa jika dia adalah seorang ibu tunggal, bahwa jika dia adalah seorang budak tit, bahwa jika dia pergi sebelum bekerja untuk merawat anak-anaknya ... Siapa yang tahu apa yang ada di balik setiap cerita mempertanyakan keputusan yang dibuat masing-masing tentang anak-anak mereka? Pengumuman ini menyampaikan pesan yang indah untuk mengakhiri perang absurd sang ibu: mari kita berhenti menilai bagaimana masing-masing membesarkan anak-anaknya.

Ada banyak cara untuk membesarkan sebagai ibu, dan tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk daripada yang lain, kita semua menginginkan yang terbaik untuk anak-anak kita dan kita mengambil apa yang kita yakini sebagai keputusan terbaik untuk mereka.

Beberapa bulan yang lalu kami menunjukkan kepada Anda sebuah video lucu yang berbicara tentang hal yang sama, "perang ibu", tetapi dengan cara yang lucu, dan pentingnya menyelamatkan apa yang menyatukan kami dan bukan apa yang memisahkan kami.

Sekarang merek yang sama (Similac) melakukannya lagi tetapi dengan nada yang lebih emosional, Anda mungkin merasa teridentifikasi atau melihat pada ibu-ibu ini atau ibu-ibu lain yang Anda kenal, dan siapa yang mungkin Anda nilai, atau mereka Anda.

Dalam video itu disajikan kepada tujuh ibu baru-baru ini dengan berbagai cara menjadi, dan karenanya, dengan berbagai cara untuk membesarkan bayi Anda. Masing-masing dengan sejarahnya, kesukaannya, penderitaannya, dan keyakinannya tentang apa yang mereka inginkan dan tidak inginkan bagi anak-anak mereka.

Pada akhirnya, ketujuh bersatu dan seperti yang diharapkan, mereka mengaku telah dihakimi atau merasa dihakimi oleh yang lain pada awalnya. Tetapi ketika mereka bertemu, mereka menyadari bahwa yang penting adalah singkirkan prasangka, kesampingkan kritik dan hormati masing-masing sebagai ibu.

Ini berbicara tentang "persaudaraan keibuan", sesuatu yang harus kita mulai praktikkan. Itu dari saling mendukung tanpa menghakimi. Karena kita harus banyak belajar dari satu sama lain. Jika kita lebih banyak mendengarkan dan menilai diri kita lebih sedikit, kita akan memiliki peran sebagai ibu yang lebih bahagia dan di atas segalanya, kita akan memberikan contoh yang lebih baik kepada anak-anak kita.