Apa yang terjadi pada sperma pria yang menggunakan ganja?

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kesuburan pria, dimulai dengan kebiasaan hidup sehat. Di antara mereka bukan penggunaan obat-obatan, dan ada beberapa penelitian yang menghubungkan penggunaan ini dengan tingkat infertilitas yang lebih tinggi. Sekarang, sebuah penelitian baru menegaskan hal itu Penggunaan ganja bisa merusak semen.

Infertilitas pria dapat disebabkan oleh beberapa faktor dan kita sudah tahu bahwa penggunaan ganja mengurangi kesuburan, baik wanita maupun pria, tetapi studi baru ini sedikit lebih dekat dengan efek obat pada kualitas semen, yang tampaknya menurun pada tingkat yang sangat signifikan.

Penelitian, yang dilakukan di Denmark dengan lebih dari 1.200 pria berusia 18 hingga 28, ditemukan di antaranya pria yang menggunakan ganja lebih dari sekali seminggu mengurangi jumlah sperma. Secara khusus, kuantitasnya 29% lebih sedikit dibandingkan pria yang melaporkan penggunaan obat tersebut lebih ringan atau tidak menggunakan obat selama tiga bulan sebelumnya.

Tapi itu bukan hal terburuk yang dapat terjadi pada seorang pria yang mengonsumsi ganja dalam hal kesuburan, karena mereka yang juga menggunakan obat lain melihat pengurangan jumlah sperma yang lebih drastis, hingga 55%. Kesimpulan lain adalah bahwa perokok ganja memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi, dalam kisaran yang sama dengan perokok.

Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology, telah dilakukan oleh spesialis dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan dari Universitas Kopenhagen. Menurut penulis, ada kemungkinan bahwa THC atau tetrahydrocannabinol (agen kimia yang menyebabkan efek psikologis ganja) mempengaruhi reseptor testis.

Dan meskipun semuanya menunjukkan bahwa ganja tidak mendukung kesuburan, para peneliti tidak dapat menjamin bahwa ramuan ini secara langsung bertanggung jawab untuk pengurangan sperma. Mereka menunjukkan bahwa mungkin akan mungkin bagi pria yang menggunakan ganja, umumnya dengan gaya hidup yang kurang sehat, untuk memiliki kebiasaan lain yang mempengaruhi kualitas air mani mereka.

Tetapi ada penelitian lain yang menunjukkan hal itu Penggunaan ganja sangat terkait dengan morfologi sperma abnormal. Juga telah terbukti bahwa sperma perokok ganja membutuhkan lebih banyak energi untuk sampai ke sel telur dan membuahinya, yaitu, mereka lebih lambat.

Singkatnya, apakah karena satu dan lain alasan, tampak jelas bahwa obat-obatan tidak berfungsi dengan baik ketika mencari bayi. Kesehatan secara umum menderita, meskipun penurunan kualitas semen ini belum terlalu dikenal, tampaknya populasi semakin menyadari hal ini dan risiko lainnya.

Ini tentu merupakan masalah yang sangat penting, karena konsumsi obat ini sangat umum. Ganja sangat mungkin memengaruhi kuantitas dan kualitas sperma, yang bisa menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menambah faktor lain yang mempengaruhi peningkatan infertilitas pria dalam beberapa dekade terakhir.